Notification

×

Kode Iklan Disini

Kode Iklan Disini

Daya Beli: Pengaruh Inflasi Terhadap Konsumsi Oleh: Syaiful Anwar (Dosen Fakultas Ekonomi UNAND Padang

Jumat, 02 Februari 2024 | Februari 02, 2024 WIB Last Updated 2024-02-02T16:29:11Z






Oleh: Syaiful Anwar (Dosen Fakultas Ekonomi UNAND Padang)


Pasaman barat - Pasamanpost.com  |    inflasi merupakan faktor krusial yang signifikan dalam mempengaruhi daya beli masyarakat, Tingkat kenaikan harga barang dan jasa dapat memiliki dampak besar terhadap nilai uang riil dan, sebagai konsekuensinya, pada kemampuan individu untuk melakukan pembelian.



Dalam diskusi Kita kali ini, kita akan menjelajahi bagaimana inflasi, khususnya inflasi tinggi, dapat menggerus daya beli dan menghambat kesejahteraan ekonomi, sementara inflasi yang terkendali memastikan nilai uang tetap relatif stabil, menjaga daya beli masyarakat, dan mendorong pola konsumsi yang sehat.



Tingginya tingkat inflasi dapat menyebabkan penurunan daya beli uang, yang pada dasarnya adalah jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli dengan sejumlah mata uang tertentu, Ketika inflasi melonjak, harga barang dan jasa meningkat tajam, mengurangi nilai riil uang. 


Akibatnya, konsumen merasa harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk mendapatkan barang dan jasa yang sama, secara efektif mengurangi daya beli mereka.


Skenario ini dapat menjadi beban terutama bagi mereka dengan pendapatan tetap atau sumber daya finansial terbatas, karena kemampuan mereka untuk membeli barang pokok menjadi terbatas.



Sebaliknya, ketika inflasi tetap terkendali, nilai uang tetap relatif stabil, memastikan bahwa daya beli masyarakat terjaga. Inflasi yang terkendali memungkinkan konsumen merencanakan pengeluaran mereka dengan lebih efektif, dengan keyakinan bahwa harga barang dan jasa tidak akan mengalami kenaikan yang tajam dan tidak terduga. 


Stabilitas ini meningkatkan kepercayaan diri konsumen, mendorong mereka untuk terlibat dalam aktivitas pengeluaran tanpa takut uang mereka kehilangan nilainya dengan cepat.



Selain itu, menjaga inflasi tetap terkendali penting untuk menjaga tingkat konsumsi yang sehat dalam ekonomi. Ketika individu yakin akan stabilitas harga, mereka lebih cenderung melakukan komitmen keuangan jangka panjang, seperti membeli rumah, berinvestasi, atau merencanakan masa pensiun, Hal ini, pada gilirannya, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan stabilitas secara keseluruhan.



Inflasi yang terkendali juga memainkan peran krusial dalam fungsi pasar keuangan. Investor lebih condong untuk mengalokasikan sumber daya mereka di lingkungan di mana nilai uang tetap stabil dari waktu ke waktu, Tingkat inflasi yang dapat diprediksi memungkinkan perusahaan membuat keputusan yang terinformasi mengenai strategi penetapan harga, perencanaan produksi, dan investasi, yang berkontribusi pada alokasi sumber daya yang lebih efisien dalam ekonomi.


Sebagai kesimpulan, hubungan antar inflasi dan daya beli memiliki peran kunci dalam membentuk lanskap ekonomi. Sementara inflasi tinggi dapat menggerus nilai uang riil dan menghambat pengeluaran konsumen, inflasi yang terkendali memastikan nilai uang tetap relatif stabil, menjaga daya beli masyarakat. 


Hal ini, pada gilirannya, meningkatkan kepercayaan diri, mendorong pola konsumsi yang sehat, dan berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan, Para pengambil kebijakan dan bank sentral memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan yang halus untuk memastikan tingkat inflasi mendukung pertumbuhan dan stabilitas ekonomi, memungkinkan individu dan bisnis untuk merencanakan dan berkembang dalam lingkungan ekonomi yang dapat diprediksi.


Penulis Tim KF Pasbar.                              Editor tim Pasaman post.

×